Oleh : Cah Mbloro [PUJIONO SLAMET]
kurendam malam lenguh
di pucuk rembulan
mentadaruskan jejak awan
yang telah runtuh
membasahi rerumputan
menelikung sepi
dikelopak ringkihku
berkabung di negeri
cahaya yang melahirkan
sebilah rindu
sketsa kota tuamu
telah menghilang
tersesap gelap
minus bahagiaku
menghabiskan separuh
ragakau
kunang-kunang hitam
murung ditepian danau
lembar-lembar daun
megusiknya
menjadikan peluruh jiwa
yang tak berijab
kau bingkiskan airmatamu
yang pernah kusadap
dari pohon waktuku
yang mulai tua
dan melapuk
Blora, Januari 2011
puisinya keren2... top deh. saya kenal blora dari tulisan pramoedya.. gmana kabar kali Lusi?
BalasHapuswww.hamparan-kata.blogspot.com
sebelunya, terima kasih sudah mau mampir di blogku...kabar kali lusi..baik-baik aja...hehehe
BalasHapus