Oleh : Pujiono Slamet { Sujud Arismana }
dibawah hujan basah
aku berlindung
mengurai sajak duka
yang terlalu ranum
kureguk
kupinang ombak
dan lautnya
agar tak mengusap lisan
yang terpatri dikarang
dan batu
seperti wajah telagamu
yang terlalu keruh
kujaga.
sebab jua pudar
di jemariku yang patah
mengorek-ngorek senja
diruang musim
yang tertutup bisu
kutaruhkan
nafas-nafas kumal
yang mengais
cahaya purnama
bersama lumpur jingga
yang terlalu resah
kukecup harapannya.
Pekanbaru, Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar